Selasa, 13 Agustus 2013

catatan ramadahan


 “SAMBANG DAKWAH RAMADAHAN” Bersama IMAMA
oleh: Nikhayatus Sholikah*)
                Kamis, 01 agustus 2013. Di awal bulan ini IMAMA(ikatan mahasiswa magetan) menggelar acara pengajian umum “ sambang dakwah ramadhan 1434 H” di TPA desa kambingan, Takeran. Pukul 09.00 pagi saya sudah dijemput teman saya yang juga salah satu anggota IMAMA. Sesampainya dirumah kami  Sekedar ngobrol-ngobrol sembari  bersiap-siap menuju desa kambingan, Takeran. Tak lama saya segera berangkat menuju rumah ketua IMAMA.
                Intruksi dari ketua umum IMAMA pukul 10.00 berkumpul di rumahnya untuk persiapan pengajian pada malam hari nya. Dengan mengendarai sepeda motor  saya dan teman saya menikmati sepanjang perjalanan. Hanya butuh waktu 45 menit kami sampai di lokasi. Ternyata saya orang pertama datang. Setibanya disana saya diajak melihat tukang terop yang sedang memasang panggung.
                Hanya sebentar saya langsung kembali di rumah katua IMAMA untuk sekedar beristirahat karena cuaca yang sangat panas. Satu per satu anggota yang lain datang hingga semua terkumpul berjumlah 11 orang. Sehabis dhuhur kami membungkus jajanan untuk konsumsi sebanyak 500 bungkus karena rencananya mengundang seluruh penduduk desa kambingan yang berjumlah ± 500 orang.
                Kelihatanya sederhana namun cukup menguras tenaga juga. Meskipun banyak karena dikerjakan bersama pekerjaan pun cepat terselesaikan. Sore sehabis ashar sebagian dari kami ada yang memasang benne. saya bagian mengusung konsumsi bersama teman saya. dengan menggunakan motor berbolak balik kami mengantar konsumsi kerumah bapak Lasono (pengasuh TPA). Setelah semua terusung. Saya segera membersihkan diri.
                Tanpa pemberitahuan sebelumnya saya ditunjuk ketua IMAMA untuk menjadi pembawa acara. Saya meragukan kemampuan saya sendiri sehingga saya menolaknya. Namun, setelah saya pikir-pikir boleh lah dicoba. Hingga akhirnya saya mengiyakan. Memang salam ini saya masih kurang berpengalaman menjadi pembawa acara apalagi dihadiri ratusan orang.
                Tak terasa waktu sudah hampir magrib. Kami segera menuju rumah pak Lasono untuk berbuka puasa bersama. Setelah selesai kami menyegerakan sholat magrib sekaligus menunggu datangnya adzan isyak untuk melaksanakan sholat isak dan tarawih bersama warga takeran.
                Selesai tarawih kami segera mempersiakan  diri untuk bertugas mengisi pengajian. Saya sebagai pembawa acara yang masih belajar sedikit agak canggung karena belum pernah berhadapan langsung dengan lebih dari 500 orang di desa orang. Dengan bekal do’a tekat akhirnya saya beranikan untuk naik ke atas panggung. Serasa jantung mau copot (sedikit lebay ) tapi memang seperti itulah  yang saya rasakan. Awal membuka acara sangat tegang, namun setelah acara demi acara sudah terlewati  mulai terasa nyantai hingga tak terasa telah sampai pada acara inti.
                Untuk acara inti diisi oleh Bpk, KH. Jainuddin. M.si yang merupakan dosen IAIN sunan ampel surabaya. Beliau juga asli dari  magetan yang dilahirkan di desa temboro,Magetan.  sebuah desa yang terkenal sebagai desa unik dan kental akan religi. Hampir semua wanita baik tua atau muda  dari desa itu memakai cadar ( baju panjang disertai penutup wajah) laki laki pun berbusana jubah dengan kopyah dan tak jarang pula dibarengi dengan sorban.
                Dengan durasi 1jam setengah bapak narasumber memberikan tausiahnya yang berisi tentang 4 amal yang  paling disukai oleh Alloh swt. Salah satu nya yaitu  orang yang berpuasa. Dengan ceramah khas beliau diselingi candaan yang menghibur para hadirin menjadikan suasana pun semakin hangat. Hingga tak terasa waktu pun menunjukkan pukul 11.00 dan do’a pun dipanjatkan setelah selasai bapak narasumber mengakhiri tausiahnya. Saya pun segera mengambil alih acara hingga menutupan .
                Lega rasanya berkat kerja sama dan kekompakan dari teman-teman IMAMA dan juga bantuan dari berbagai pihak membuat acara berjalan lancar. Selesai pengajian kami makan bersama dirumah salah seorang warga bersama bapak narasumber. Kami pun mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan baik untuk mengundang makan bersama secara gratis.
                Waktu pun terus berlalu dengan ditemani waktu yang semakin malam kami segera kembali menuju rumah ketua IMAMA untuk bermalam di sana. waktu tak memungkinkan kita untuk pulang karena terlalu beresiko apalagi untuk cewek, meskipun ada juga yang pulang dengan dijemput orang tuanya. Sebelum tidur kami masih harus rapat evaluasi yang saat itu pembahasan yang paling urgen yaitu mengenai dana. Karena tanpa disangka dana yang kita siapkan mengalami kekurangan hingga solusi terakhirnya dengan meminjam ke teman-teman anggota IMAMA.
                 Berhubung kami terlalu asyik mengobrol akhirnya kami berempat memutuskan untuk begadang, nonton film lewat notebook dengan ditemani camilan ala bioskop, teman-teman menyebutnya merning (jagung).  hingga sahur tiba mata kami pun belum merasakan ngantuk meskipun yang lainya sudah di alam mimpi. Hingga Saya bersama teman yang masih tahan melek membangunkan teman yang masih tidur untuk sahur. Fajar pun terbit teman saya pun mengambil air wudhu sedangkan saya bersih diri dan bersiap untuk pulang pagi karena dirumah ada acara khatmil qur’an dan saya harus membantu ibu di dapur.  Semoga berkah dan bermanfaat ! amien.:P
Nikhayatus .s. ( Anak Seberang Utara Tanah Magetan) 1AUGSTUS 2013

0 komentar:

Posting Komentar