“SAMBANG DAKWAH RAMADAHAN” Bersama IMAMA
oleh: Nikhayatus Sholikah*)
Kamis,
01 agustus 2013. Di awal bulan ini IMAMA(ikatan mahasiswa magetan) menggelar
acara pengajian umum “ sambang dakwah ramadhan 1434 H” di TPA desa kambingan,
Takeran. Pukul 09.00 pagi saya sudah dijemput teman saya yang juga salah satu
anggota IMAMA. Sesampainya dirumah kami
Sekedar ngobrol-ngobrol sembari bersiap-siap menuju desa kambingan, Takeran.
Tak lama saya segera berangkat menuju rumah ketua IMAMA.
Intruksi
dari ketua umum IMAMA pukul 10.00 berkumpul di rumahnya untuk persiapan
pengajian pada malam hari nya. Dengan mengendarai sepeda motor saya dan teman saya menikmati sepanjang
perjalanan. Hanya butuh waktu 45 menit kami sampai di lokasi. Ternyata saya
orang pertama datang. Setibanya disana saya diajak melihat tukang terop
yang sedang memasang panggung.
Hanya
sebentar saya langsung kembali di rumah katua IMAMA untuk sekedar beristirahat
karena cuaca yang sangat panas. Satu per satu anggota yang lain datang hingga
semua terkumpul berjumlah 11 orang. Sehabis dhuhur kami membungkus jajanan untuk
konsumsi sebanyak 500 bungkus karena rencananya mengundang seluruh penduduk
desa kambingan yang berjumlah ±
500 orang.
Kelihatanya
sederhana namun cukup menguras tenaga juga. Meskipun banyak karena dikerjakan
bersama pekerjaan pun cepat terselesaikan. Sore sehabis ashar sebagian dari kami
ada yang memasang benne. saya bagian mengusung konsumsi bersama teman saya.
dengan menggunakan motor berbolak balik kami mengantar konsumsi kerumah bapak
Lasono (pengasuh TPA). Setelah semua terusung. Saya segera membersihkan diri.
Tanpa
pemberitahuan sebelumnya saya ditunjuk ketua IMAMA untuk menjadi pembawa acara.
Saya meragukan kemampuan saya sendiri sehingga saya menolaknya. Namun, setelah
saya pikir-pikir boleh lah dicoba. Hingga akhirnya saya mengiyakan. Memang
salam ini saya masih kurang berpengalaman menjadi pembawa acara apalagi dihadiri
ratusan orang.
Tak
terasa waktu sudah hampir magrib. Kami segera menuju rumah pak Lasono untuk
berbuka puasa bersama. Setelah selesai kami menyegerakan sholat magrib
sekaligus menunggu datangnya adzan isyak untuk melaksanakan sholat isak dan
tarawih bersama warga takeran.
Selesai
tarawih kami segera mempersiakan diri
untuk bertugas mengisi pengajian. Saya sebagai pembawa acara yang masih belajar
sedikit agak canggung karena belum pernah berhadapan langsung dengan lebih dari
500 orang di desa orang. Dengan bekal do’a tekat akhirnya saya beranikan untuk
naik ke atas panggung. Serasa jantung mau copot (sedikit lebay ) tapi memang
seperti itulah yang saya rasakan. Awal
membuka acara sangat tegang, namun setelah acara demi acara sudah
terlewati mulai terasa nyantai hingga
tak terasa telah sampai pada acara inti.
Untuk
acara inti diisi oleh Bpk, KH. Jainuddin. M.si yang merupakan dosen IAIN sunan
ampel surabaya. Beliau juga asli dari
magetan yang dilahirkan di desa temboro,Magetan. sebuah desa yang terkenal sebagai desa unik
dan kental akan religi. Hampir semua wanita baik tua atau muda dari desa itu memakai cadar ( baju panjang
disertai penutup wajah) laki laki pun berbusana jubah dengan kopyah dan tak
jarang pula dibarengi dengan sorban.
Dengan
durasi 1jam setengah bapak narasumber memberikan tausiahnya yang berisi tentang
4 amal yang paling disukai oleh Alloh
swt. Salah satu nya yaitu orang yang berpuasa.
Dengan ceramah khas beliau diselingi candaan yang menghibur para hadirin
menjadikan suasana pun semakin hangat. Hingga tak terasa waktu pun menunjukkan
pukul 11.00 dan do’a pun dipanjatkan setelah selasai bapak narasumber
mengakhiri tausiahnya. Saya pun segera mengambil alih acara hingga menutupan .
Lega
rasanya berkat kerja sama dan kekompakan dari teman-teman IMAMA dan juga
bantuan dari berbagai pihak membuat acara berjalan lancar. Selesai pengajian
kami makan bersama dirumah salah seorang warga bersama bapak narasumber. Kami
pun mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan baik untuk mengundang makan
bersama secara gratis.
Waktu
pun terus berlalu dengan ditemani waktu yang semakin malam kami segera kembali
menuju rumah ketua IMAMA untuk bermalam di sana. waktu tak memungkinkan kita
untuk pulang karena terlalu beresiko apalagi untuk cewek, meskipun ada juga yang
pulang dengan dijemput orang tuanya. Sebelum tidur kami masih harus rapat
evaluasi yang saat itu pembahasan yang paling urgen yaitu mengenai dana. Karena
tanpa disangka dana yang kita siapkan mengalami kekurangan hingga solusi
terakhirnya dengan meminjam ke teman-teman anggota IMAMA.
Berhubung kami terlalu asyik mengobrol
akhirnya kami berempat memutuskan untuk begadang, nonton film lewat notebook
dengan ditemani camilan ala bioskop, teman-teman menyebutnya merning (jagung). hingga sahur tiba mata kami pun belum
merasakan ngantuk meskipun yang lainya sudah di alam mimpi. Hingga Saya bersama
teman yang masih tahan melek membangunkan teman yang masih tidur untuk sahur.
Fajar pun terbit teman saya pun mengambil air wudhu sedangkan saya bersih diri
dan bersiap untuk pulang pagi karena dirumah ada acara khatmil qur’an dan saya
harus membantu ibu di dapur. Semoga
berkah dan bermanfaat ! amien.:P
Nikhayatus .s. ( Anak Seberang
Utara Tanah Magetan) 1AUGSTUS 2013
0 komentar:
Posting Komentar