Empat
Mahasiswa Pgmi Menjadi Peserta Workshop E.O(Event Organizer)
Oleh:
Nikhayatus Sholihah*)
Hari jum’at-minggu, 27-29 september
2013 empat mahasiswa PGMI berkesempatan mengikuti pelatihan enterpreneurship
tentang E.O (event oragnizer) yang diadakan oleh LPKBI IAIN Sunan Ampel
Surabaya yang bekerja sama dengan IDB (Islamic Development Bank). satu
diantaranya mahasiswa semester 5 dan
tiga lainnya mahasiswa semester 3. Mereka bersama peserta lain dari berbagai
fakultas belajar dan shearing bersama para narasumber yang hebat dan tak
diragukan lagi pengalaman nya. Para narasumber sengaja didatangkan panitia untuk
mengisi workshop selama tiga hari tersebut.
Selama tiga hari pula para peserta menerima
banyak ilmu dari enam narasumber yang semuanya adalah pengusaha sukses.
Diantaranya Puctjok Rizaldy, sosok presenter muda JTV yang juga seorang pengusaha sukses e.o
yang sekarang memiliki sebuah sekolah publik speaker, Bapak Agoes Suryadjaja G.
Seorang direktur manager jembatan merah plaza, bapak bapak ismail nachu(pengusaha
sukses alumni IAIN, Bapak Abdurrahman pengusaha yang saat ini omset nya mencapai
1, 5 M per tahun, Mas Hudan Mustaqim dan Alfian seorang pembisnis internet
marketing yang saat ini menangani produk USA, Bapak M.Ghozali, seoranggpengusaha
sukses e.o yang telah mendapat banyak proyek dan pengalaman dalam menghandel
berbagai event.
Acara dibuka pada hari mingggu pukul
11.00 wib. Workshop pertama diisi oleh mas Putjok Rizaldy. Dengan stayle dan
gaya bicaranya yang unik dicampur gaul agak alay, beliau memberikan banyak
pengetahuan tentang dunia usaha dan berbagi pengalaman tentang usaha yang
dijalaninya mulai ganasnya dunia usaha hingga kesuksesannya saat ini. Kepandainya menguasai forum disertai canda’an
ala mas putjok membuat peserta workshop antusias untuk menyimak betul apa yang
disampaikan. Namun, karena keterbatasan waktu mas putjok tak bisa lama-lama
memberikan materi karena beliau harus segera kembali ke jakarta untuk
kepentingan bisnisnya.
Karena sangking padatnya jadwal kami
hanya diberi waktu 15 menit untuk ishoma dan segera kembali ke forum untuk
menyimak materi yang disampaikan oleh narasumber kedua yaitu Bapak Abdurrahman.
Beliau memberikan banyak tips-tips agar usaha yang akan dijalani sukses mulai
dari harus mengetahui harga pasar hingga mengetahui petensi diri utnuk menjadi
seorang pengusaha sukdes. Dan Patut dicontoh untuk kita karena bisnis beliau
telah mencapai omset milyaran rupiah.
Hingga tak terasa pukul 21.00
lagi-lagi kami diberi waktu 15 menit untuk ishoma dan kembali ke forum untuk
menyimak materi dari nara sumber ke-3 yaitu Bapak Agoes Suryadjaja G. Beliau
lulusan airlangga pada tahun 1994. Dan saat ini sedang mengambil doktor
manajemen di STESIA surabaya. Beliau memiliki segudang pengalaman dalam dunia
bisnis, saat ini beliau memiliki usaha sekaligus belajar di singapura. Menurut
beliau seorang interpreneur harus berani mempromosikan diri nya sendiri dan
usahanya tanpa rasa malu, atau yang sering diiitilahkan “muka gedek” selain itu
beliau juga memberikan nasehat bahwa mumpung masih muda (masa keemasan) kita
harus berlatih secara berulang-ulang untuk manjadi pengusaha sukses karena
apabila sudah tua akan mengalami penurunan daya dan potensi nya
Beliau juga tak kalah banyak
memberikan ilmu dari narasumber-narasumber sebelumnya. Mulai dari ilmu strategi
pemasaran,networking hingga tips
negosiasi beliau berikan kepada peserta workshop. Beliau sendiri merintis usaha
mulai dari nol dengan dengan disertai jatuh bangun hingga menjadi seorang
ditektur manajer dan berbagi usahanya yang sukses. Sebuah motivasi beliau yang mungkin dapat
memberi sedikit semangat bagi orang-orang yang sedang galau bahwa Kebahagiaan
adalah ketika banyak orang meremehkan kita, namun kita dapat membuktikannya
dengan kesuksesan.
Narasumber selanjutnya adalah Bapak
Ismail Nachu, beliau dengan wajahnya yang mirip seorang tokoh pengusaha dan
politik, abu rizal bakrie dengan bawaan tegas memberikan tips 7 langkah menjadi
saudagar. Entrepreneurship, entrepreneruship, cerdas marketing, cerdas
finansial, cerdas manajemen, cerdas teknis, cari mentor. Wirausaha menurut
beliau adalah sebuah keberanin mengambil resiko yang mana kata resiko dalam
bahasa arab berarti rizqi sehingga bisa disimpulkan bahwa wirausaha adalah
keberanian mengambil resiko untuk mendapakan rizqi dari Allah Swt tentunya.
Narasumber yang kelima Mas Hudan
Mustaqim dan Alfian. Kedua pengusaha muda ini lebih berbicara tentang spiritual
interpreneurship bahwa untuk menjadi seorang interprneur kita harus memiliki
integritas, tidak hanya mencari uang. Menurutnya memulai usaha lebih mudah
dibandingkan membuat usaha itu menjadi tahan lama. Integritas diri membuat pola
pikir kita untuk lebih mengedepankan kualitas produk dibandingkan yang lain.
Narasumber terakhir adalah Bapak
M.Ghozali. seorang gus(julukan anak kyai) disebuah pesantren di pasuruan
ini juga tak kalah banyak memberikan kontribusi ilmu kewirausahaan saat
workshop berlangsung. Beliau menjelaskan seluk beluk event orgenizer yang beliau
geluti selama ini serta menceritakan pengalaman jatu bangun nya dalam membangun
usahanya. Setelah seluruh materi kita kita pelajari para peserta dikelompokkan
menjadi tujuh kelompok untuk ditugaskan membuat planning event secara detail
untuk dipresentasikan di depan forum. Hal ini sebagai sarana berlatih bagi para
peserta workshop. Seusai setiap kelompok berunujuk gigi menampilkan kreasi
terbaik mereka dipilihlah kelompok terbaik untuk mendapat penghargaan langsung
dari narasumber. Tanpa diduga acara dilanjutkan dengan game dan renungan yang
menyentuh hati hingga mengurai air mata hingga larut malam.
Minggu pagi sekedar bersantai
merebahkan badan setelah melewati malam yang cukup menguras tenaga, sebagian
sekedar jalan santai menikmati hari terakhir berada di daerah pegunungan kota
pasuruan. Namun tak lepas dari kesan santai para peserta E.O harus
menyelesaikan tugas tentang action plan untuk dikumpulkan pagi itu sebagai
bukti ancang-ancang usaha setelah pulang dari pelatihan.
banyak ilmu yang terdapat dalam
pelatihan E.O baik tentang interpreneurship, organisasi, motto hidup,mengharai
waktu, hingga ilmu untuk saling menhargai sesama nya. Kesempatan langka karena
tak semua mahasiswa dapat berkesempatan untuk mengikutinya. Pelajaran penting
pun tak selesai selama di atas meja pelatihan saja. Karena akan ada sebutah
tindak lanjut dalam pelatihan skill para peserta E.O dengan cara terjun
langsung untuk mempraktikan ilmu yang telah diberikan oleh para nara sumber.
Dan
saat ini kami masih dalam tahap perancangan sebuah event di kampus IAIN Sunan
Ampel Surabaya. Ilmu-ilmu yang telah di dapat oleh para peserta E.O diharapakan
dapat ditularkan kepada orang lain. Dan peserta kami pun tak segan-segan untuk
siap berbagi ilmu kepad sesama yang membutuhkan. Salam
sukses !
*) 1 0ktober
2013. Penulis adalah mahasiswa jurusan PGMI IAIN Sunan Ampel Surabaya.