This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

White My Honey

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kenangan Djaman Doeloe

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Experience in Djokja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

My love

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 08 Oktober 2014

PGMI Turut Meriahkan Haflah Miladiyah FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan)




Oleh: Nikhayatus Sholihah*)

Senin, 28 April 2014, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) melaksanakan opening ceremony Haflah Miladiyah atau hari jadi yang ke-25. Acara tersebut diisi dengan rangkaian acara mulai dari istighasah, potong tumpeng hingga pelepasan balon sebagai simbol rasa syukur atas eksistensi FITK sebagai fakultas keguruan untuk terus melakukan perbaikan dalam mencetak sarjana-sarjana kompeten yang islami. Baik dosen maupun mahasiswa FITK turut serta dalam memeriahkan hari jadi fakultas keguruan tersebut.
Tak hanya mahasiswa dan para dosen, acara juga dihadiri para pejabat fakultas dan rektorat. Selain itu panitia mengundang dekan pertama, orang yang memimpin pertama kali sejak fakultas FITK yang dahulu masih berstatus fakultas Tarbiyah. Sambutan diisi oleh Prof. Dr. H Ali Mudlofir, M.Ag selaku dekan FITK saat ini. Dalam sambutannya beliau berharap bahwa FITK akan lebih maju, dan terus mengembangkan prestasi dan skill sebagai bekal seorang guru yang profesional, berkompeten serta mimiliki pengetahuan luas.
Opening ceremony ini merupakan pembukaan serangkaian acara memperingati hari jadi FITK yang dilaksanakan mulai tanggal 28 April hingga 28 Mei 2014. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain; seminar internasional,  lomba debat, lomba tenis meja, hijabers fashion show, pameran dan masih banyak lainnya.  Sedangkan puncak acaranya adalah “Halaqoh Nasional” yang dilaksanakan di Hotel Utami, Juanda, Surabaya.
Semua civitas akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ikut memeriahkan acara tersebut, termasuk Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI). Baik mahasiswa maupun dosen PGMI tak luput dari keikutsertaan dalam peringatan hari lahirnya fakultas keguruan ini. Beberapa mahasiswa turut mengikuti perlombaan yang dihelat, seperti hijabers fashion show, festival hadrah, lomba olahraga dan lain lain. Dalam perlombaan, menang dan kalah sudah biasa, dibalik semua itu ada makna tersendiri sebagai moment meningkatkan kesolidan dan juga menjaga komunikasi antar jurusan yang tergabung dalam satu fakultas  yaitu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguran. (Nikhayatus Solihah)

Empat Mahasiswa Pgmi Menjadi Peserta Workshop E.O(Event Organizer)



Empat Mahasiswa Pgmi Menjadi Peserta Workshop E.O(Event Organizer)
Oleh: Nikhayatus Sholihah*)
                                                                                                    
            Hari jum’at-minggu, 27-29 september 2013 empat mahasiswa PGMI berkesempatan mengikuti pelatihan enterpreneurship tentang E.O (event oragnizer) yang diadakan oleh LPKBI IAIN Sunan Ampel Surabaya yang bekerja sama dengan IDB (Islamic Development Bank). satu diantaranya mahasiswa semester 5  dan tiga lainnya mahasiswa semester 3. Mereka bersama peserta lain dari berbagai fakultas belajar dan shearing bersama para narasumber yang hebat dan tak diragukan lagi pengalaman nya. Para narasumber sengaja didatangkan panitia untuk mengisi workshop selama tiga hari tersebut.
            Selama tiga hari pula para peserta menerima banyak ilmu dari enam narasumber yang semuanya adalah pengusaha sukses. Diantaranya Puctjok Rizaldy, sosok presenter muda   JTV yang juga seorang pengusaha sukses e.o yang sekarang memiliki sebuah sekolah publik speaker, Bapak Agoes Suryadjaja G. Seorang direktur manager jembatan merah plaza, bapak bapak ismail nachu(pengusaha sukses alumni IAIN, Bapak Abdurrahman pengusaha yang saat ini omset nya mencapai 1, 5 M per tahun, Mas Hudan Mustaqim dan Alfian seorang pembisnis internet marketing yang saat ini menangani produk USA, Bapak M.Ghozali, seoranggpengusaha sukses e.o yang telah mendapat banyak proyek dan pengalaman dalam menghandel berbagai event.
            Acara dibuka pada hari mingggu pukul 11.00 wib. Workshop pertama diisi oleh mas Putjok Rizaldy. Dengan stayle dan gaya bicaranya yang unik dicampur gaul agak alay, beliau memberikan banyak pengetahuan tentang dunia usaha dan berbagi pengalaman tentang usaha yang dijalaninya mulai ganasnya dunia usaha hingga kesuksesannya saat ini.  Kepandainya menguasai forum disertai canda’an ala mas putjok membuat peserta workshop antusias untuk menyimak betul apa yang disampaikan. Namun, karena keterbatasan waktu mas putjok tak bisa lama-lama memberikan materi karena beliau harus segera kembali ke jakarta untuk kepentingan bisnisnya.
            Karena sangking padatnya jadwal kami hanya diberi waktu 15 menit untuk ishoma dan segera kembali ke forum untuk menyimak materi yang disampaikan oleh narasumber kedua yaitu Bapak Abdurrahman. Beliau memberikan banyak tips-tips agar usaha yang akan dijalani sukses mulai dari harus mengetahui harga pasar hingga mengetahui petensi diri utnuk menjadi seorang pengusaha sukdes. Dan Patut dicontoh untuk kita karena bisnis beliau telah mencapai omset milyaran rupiah.
            Hingga tak terasa pukul 21.00 lagi-lagi kami diberi waktu 15 menit untuk ishoma dan kembali ke forum untuk menyimak materi dari nara sumber ke-3 yaitu Bapak Agoes Suryadjaja G. Beliau lulusan airlangga pada tahun 1994. Dan saat ini sedang mengambil doktor manajemen di STESIA surabaya. Beliau memiliki segudang pengalaman dalam dunia bisnis, saat ini beliau memiliki usaha sekaligus belajar di singapura. Menurut beliau seorang interpreneur harus berani mempromosikan diri nya sendiri dan usahanya tanpa rasa malu, atau yang sering diiitilahkan “muka gedek” selain itu beliau juga memberikan nasehat bahwa mumpung masih muda (masa keemasan) kita harus berlatih secara berulang-ulang untuk manjadi pengusaha sukses karena apabila sudah tua akan mengalami penurunan daya dan potensi nya
            Beliau juga tak kalah banyak memberikan ilmu dari narasumber-narasumber sebelumnya. Mulai dari ilmu strategi pemasaran,networking  hingga tips negosiasi beliau berikan kepada peserta workshop. Beliau sendiri merintis usaha mulai dari nol dengan dengan disertai jatuh bangun hingga menjadi seorang ditektur manajer dan berbagi usahanya yang sukses.  Sebuah motivasi beliau yang mungkin dapat memberi sedikit semangat bagi orang-orang yang sedang galau bahwa Kebahagiaan adalah ketika banyak orang meremehkan kita, namun kita dapat membuktikannya dengan kesuksesan.
            Narasumber selanjutnya adalah Bapak Ismail Nachu, beliau dengan wajahnya yang mirip seorang tokoh pengusaha dan politik, abu rizal bakrie dengan bawaan tegas memberikan tips 7 langkah menjadi saudagar. Entrepreneurship, entrepreneruship, cerdas marketing, cerdas finansial, cerdas manajemen, cerdas teknis, cari mentor. Wirausaha menurut beliau adalah sebuah keberanin mengambil resiko yang mana kata resiko dalam bahasa arab berarti rizqi sehingga bisa disimpulkan bahwa wirausaha adalah keberanian mengambil resiko untuk mendapakan rizqi dari Allah Swt tentunya.
            Narasumber yang kelima Mas Hudan Mustaqim dan Alfian. Kedua pengusaha muda ini lebih berbicara tentang spiritual interpreneurship bahwa untuk menjadi seorang interprneur kita harus memiliki integritas, tidak hanya mencari uang. Menurutnya memulai usaha lebih mudah dibandingkan membuat usaha itu menjadi tahan lama. Integritas diri membuat pola pikir kita untuk lebih mengedepankan kualitas produk dibandingkan yang lain.
            Narasumber terakhir adalah Bapak M.Ghozali. seorang gus(julukan anak kyai) disebuah pesantren di pasuruan ini juga tak kalah banyak memberikan kontribusi ilmu kewirausahaan saat workshop berlangsung. Beliau menjelaskan seluk beluk event orgenizer yang beliau geluti selama ini serta menceritakan pengalaman jatu bangun nya dalam membangun usahanya. Setelah seluruh materi kita kita pelajari para peserta dikelompokkan menjadi tujuh kelompok untuk ditugaskan membuat planning event secara detail untuk dipresentasikan di depan forum. Hal ini sebagai sarana berlatih bagi para peserta workshop. Seusai setiap kelompok berunujuk gigi menampilkan kreasi terbaik mereka dipilihlah kelompok terbaik untuk mendapat penghargaan langsung dari narasumber. Tanpa diduga acara dilanjutkan dengan game dan renungan yang menyentuh hati hingga mengurai air mata hingga larut malam.
            Minggu pagi sekedar bersantai merebahkan badan setelah melewati malam yang cukup menguras tenaga, sebagian sekedar jalan santai menikmati hari terakhir berada di daerah pegunungan kota pasuruan. Namun tak lepas dari kesan santai para peserta E.O harus menyelesaikan tugas tentang action plan untuk dikumpulkan pagi itu sebagai bukti ancang-ancang usaha setelah pulang dari pelatihan.
            banyak ilmu yang terdapat dalam pelatihan E.O baik tentang interpreneurship, organisasi, motto hidup,mengharai waktu, hingga ilmu untuk saling menhargai sesama nya. Kesempatan langka karena tak semua mahasiswa dapat berkesempatan untuk mengikutinya. Pelajaran penting pun tak selesai selama di atas meja pelatihan saja. Karena akan ada sebutah tindak lanjut dalam pelatihan skill para peserta E.O dengan cara terjun langsung untuk mempraktikan ilmu yang telah diberikan oleh para nara sumber.
Dan saat ini kami masih dalam tahap perancangan sebuah event di kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya. Ilmu-ilmu yang telah di dapat oleh para peserta E.O diharapakan dapat ditularkan kepada orang lain. Dan peserta kami pun tak segan-segan untuk siap berbagi ilmu kepad sesama yang membutuhkan.   Salam sukses !

*) 1 0ktober 2013. Penulis adalah mahasiswa jurusan PGMI IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Senin, 02 September 2013

Arus Balik Dadakan Magetan- Nganjuk-Surabaya (Episode KRS an)



Nikhayatus sholikah*)
Lebaran telah kita lewati, liburan pun telah usai kita lalui. Tanggal 13 agustus bertepatan H-7 lebaran adalah jadwal saya untuk KRS an. Saya harus memprogam jadwal saya selama satu semester ke depan dengan baik agar proses perkuliahan ke depan menjadi lancar. Hasil study untuk semester kali ini mengalami peningkatan meskipun tak banyak. SKS yang dapat saya ambil adalah SKS maksimal yaitu 24 SKS.
Senin , 13 Agust-13 sehabis asyar dan masih berbau lebaran tentunya, saya berangkat ke Nganjuk bersama kakak saya. perjalanan kami tempuh kurang lebih 3 jam. Berhubung sampai madiun macet jalan pun merayap membuat perjalanan lambat hingga mamasuki waktu maghrib. Saya dengan kakak saya turut memadati jalan raya layaknya orang yang sedang mudik. Pengalaman yang belum pernah saya alami sebelumnya. Serasa mudik dadakan.hehe. Saya dan kak Ton berhenti di sebuah Mushola pinggir jalan raya untuk melaksanakan sholat maghrib. Tak sengaja bertemu dengan keponakan yang juga hendak pergi ke Nganjuk.
Seusai sholat maghrib kami melanjutkan perjalanan bersama. keadaan jalan masih merayap. waktu pun berlalu semakin malam. Meskipun macet saya lebih  menikmati perjalanan dibandingkan naik bus yang penuh dengan sesak. Apalagi bertepatan hari senin yang saat itu merupakan puncak arus balik orang-orang yang pulang kampung untuk bekerja kembali setelah libur lebaran telah usai.
Pukul 20.30 saya tiba dirumah kak Ton. Dengan wajah sedikit kelelahan saya menemui kadua orang tuanya dan sekedar ngobrol sebentar  lalu ke rumah mertua keponakan hingga larut malam lalu sholat dan tidur. Badan yang terasa lelah pun membuat tidur saya begitu pulas hingga tak tarasa sudah menjelang pagi. Saya dibangunkan kak Ton untuk sholat subuh lalu mandi.
Seusai mandi, ditemani kak Ton saya sarapan sebungkus nasi pecel lalu bergegas bertolak kesurabaya untuk KRS an. Dengan diantarkan menuju pasar Baron saya menunggu bus, dan tak lama kemudian bus yang akan saya tumpangi datang. Saya segera naik bus tersebut meskipun penumpangnya berjubelan. Berhubung tempat duduk sudah terpenuhi,  Saya dan sebagian penumpang lainya berdiri. Perjalanan nganjuk-surabaya saya tempuh kurang lebih 3 jam. Dan selama 3 jam itu pula saya berdiri di dalam bus. Saya memakluminya karena memang  masih dalam suasana arus balik.
Perjalanan yang  jarang saya alami. Namun, saya menikmatinya. Rasa ngantuk pun tak terhindarkan di sepanjang jalan menuju Surabaya. Hingga akhirnya saya tidur sambil berdiri. Tas saya taruh bawah pun sudah tak terhiraukan. Hingga tak terasa sesampainya Krian ada salah satu penumpang turun dan tempat duduknya pun tergantikan oleh saya.
Pukul 08.30 saya tiba di Terminal  Bungurasih kemudian naik bus kota menuju  Kos. Sesampainya di Kos badan terasa capek. Saya putuskan untuk tidur sebentar hingga pukul 09.00 dan segera menuju kampus untuk KRS an sekaligus menemui teman-teman kelas saya yang  beberapa bulan ini tidak bertemu pasca liburan lebaran. Ternyata saya merupakan salah satu mahasiswa jurusan PGMI yang telat untuk pemprogaman mata kuliah. Meskipun demikian, tak berdampak fatal karena malaupun terlambat saya masih bisa memprogam jadwal perkuliahan saya.
Untuk semester ini merupakan semester untuk menentukan jurusan. Ada dua jurusan yang harus dipilih yaitu : IPA dan BAHASA. Berhubung ketelatan saya tadi, untuk kuota progam BAHASA sudah penuh sehingga satu satunya progam yang dapat saya pilih adalah progam IPS. Memang basic saya sejak SMA adalah IPS jadi saya tidak begitu kawatir dengan jurusan yang telah saya pilih.
Sebenarnya jurusan apapun menurut saya sama-sama bagus. Tidak ada yang buruk, tergantung kesungguhan orang yang menjalaninya. Saya berniat untuk lebih bersemangat dan memberikan yang terbaik untuk progam akademi semester 5 ini karena tujuan utama saya di surabaya untuk belajar, belajar dan belajar.
Untuk semester kali ini SKS yang disediakan di jurusan IPS adalah sebanyak 22 SKS. Sedangkan saya masih bisa mengambil SKS maksimal yaitu sebesar 24 SKS. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil satu mata kuliah dari semester 7 yaitu teknologi dan informasi dengan harapan dapat lulus lebih awal. Sehingga peluang lulus lebih awal pun besar. Semoga !
Saya bertekad untuk memperbaiki akademi semester lalu yang lebih banyak turun dibandingkan peningkatan. Dengan bekal doa dan restu orang tua saya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga dan orang terdekat saya. karena harapan orang tua yang begitu besar, membuat saya tidak ingin mengecewakan mereka. Meskipun masih belum bisa membalas jasa mereka, tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik.
Setelah urusan KRS terselasaikan, rencana awal saya langsung bergegas pulang bersama 3 teman saya menuju rumah saya lalu berangkat muncak ke Lawu untuk mengenang dan mengukir kenangan moment kemerdekaan di puncak Margodumilah  . Namun, Rencana itu tak berjalan mulus, karena saya harus mampir ke Nganjuk dan bermalam di sana. Paginya saya berangkat pulang menuju Magetan bersama kak Ton. Teman – teman saya tidak jadi bermalam dirumah saya . Mereka menginap di rumah salah seorang teman di Madiun.  Saya merasa bersalah akan hal itu.
Saya tiba di rumah pukul 08.00 pagi dengan selamat. Bersantai dirumah disaat teman – teman saya sedang berjuang menaklukan puncak Gunung Lawu. Sebenarnya saya sangat ingin untuk ikut bersama mereka. Tapi kakak saya tidak memperbolehkan, selain itu belum minta izin orang tua. Keinginan itu saya tunda, sampai dikesempatan lain saya akan ikut berpartisipasi menaklukan puncak selain Lawu. Tunggu tanggal mainya kawan!
13-15 august, 2013 ( anak seberang utara tanah Magetan )

Sabtu, 31 Agustus 2013

Catatan Lebaran


            Tak terasa 30 hari yang begitu mulia telah usai kita lewati. Dengan berbekal harapan mendapat kemuliaan dari Allah SWT, hingga umat islam berlomba-lomba beribadah kepada Allah SWT. Tak beda dengan umat islam lainnya, ramadhan kali ini pun saya manfaatkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, entah mengapa tak begitu bersemangat dibandingkan dengan ramadhan tahun kemarin.
            Bertepatan  pada moment ramadhan kali ini, saya bersama teman-teman yang tergabung dalam FKMB suramadu (Forum Komunikasi Mahasiswa Bidik Misi Se-surabaya dan Madura ) tepatnya tanggal 14-21 juli 2013 mengadakan bakti sosial di madura yang dilaksanakan di kepulauan Madura. Selama satu minggu penuh itu pula, telah banyak pengalaman dan kenangan yang kami ukir bersama dari berbagai kampus se Surabaya-Madura.
            Seusai pulang dari madura, kali ini saya bersama teman-teman IMAMA (Ikatan Mahasiswa Magetan) mengadakan pengajian umum “Sambang Dakwah Ramadhan” yang dilaksanakan di desa Kambingan, Kec. Takeran, Magetan. Dan kebetulan saya ditunjuk sebagai pembawa acara dalam pengajian tersebut. Sedikit pengalaman sekaligus latihan buat saya untuk bisa berbicara di depan publik.
            Setelah 30 hari terlewati, dan palu sidang istbat pun diketuk, pertanda telah memasuki tanggal 1 syawal, hari yang kita nanti-nanti selama 30 hari  pun telah disambut dengan gema takbir yang begitu menggetarkan jiwa.  Tak jauh beda dengan umat islam lainya, saya pun turut memeriahkan gema takbir yang berkumandang dengan hati yang  tak kalah gembiranya.
            Seperti pada umumnya, seusai sholat subuh dan pagi pun menjelang, saya melaksanakan sholat Ied di Masjid sebelah barat rumah saya. dilanjutkan dengan acara slamatan hingga menyalakan berbagai jenis petasan di depan Masjid membuat suasana pun semakin meriah. Sesudah itu, saya pun hendak halal bihalal di rumah para tetangga. Namun, sebelum meminta maaf kepada tetangga saya sungkem terlebih dahulu kepada bapak dan ibu saya, memohon maaf atas semua kesalahan dan kekhilafan saya selama satu tahun yang lalu  dan memohon doa untuk kelancaran kuliah saya di Surabaya. Suasana pun begitu mengharukan sampai air mata pun tak bisa terbendung.
            Setelah saya sungkem dengan kedua orang tua, gantian saya berkeliling kerumah para tetangga. Dengan baju yang sudah sering saya pakai untuk kuliah di surabaya, karena memang  saya tidak begitu tertarik membeli baju untuk lebaran tahun ini. Saya lebih memilih menabungnya untuk kebutuhan perkuliahan saya. Dengan sedikit bedak yang terpoles dimuka, bukannya apa apa, hanya ingin kelihatan segar saja ketika saya berkeliling bersama keluarga, teman, dan para tetangga.(hehe)
            Seusai seluruh rumah kami datangi, saya bersama keluarga langsung menuju rumah si mbah yang tidak begitu jauh dengan desa saya, disana menjadi moment sungkem dan bekumpul bersama. Tak lama setelah itu,berhubung cuaca yang begitu panas membuat saya sedikit malas untuk keluar. Akhirnya saya putuskan untuk pulang kerumah saja lalu tidur.
            Malam harinya giliran saudara yang berada di desa bayem wetan yang akan saya datangi. Tapi, lagi lagi rasa males masih hinggap pada diri saya, hingga akhirnya saya pun tak ikut ke rumah saudara dan memilih untuk nonton TV di rumah (tidak untuk ditiru). Keesokan harinya berkunjung kerumah para Kiai dan lagi lagi saya tidak ikut, hanya bapak, ibu dan kerabat kerabat lain. Kemudian malamnya saya diajak ke dalem kiai “Singo Wali Songo” yang terletak di desa Kartoharjo. Kali ini saya mengiyakan. Dengan menggunakan mobil tetangga saya bersilaturrahmi ke sana.
            Siangnya saya dan keluarga mengadiri reuni keluarga besar eyang KH. Syahri Musthofa yang merupakan bebuyut dari kakek nenek kami. Jumlah baik anak, cucu,cicit dll pun sudah mencapai ratusan. Semua berkumpul bersama keluarga baik yang rumahnya dekat maupun dari jauh. Semua berkumpul bercengkrama bersama. Acaranya pun di isi dengan tahlil dan doa. Setelah acara selasai saya mampir sebentar ke rumah si mbah karena ada saudara yang kesana.
            Sore hari nya saya bersama om Huda, kak Ton dan Nida(adik keponakan) berangkat ke trenggalek untuk silaturrahim ke rumah saudara disana sekaligus berlibur ke pantai pasir putih. Pukul 15.00 sore saya dijemput kedua kakak saya. waktu yang kurang pas untuk saya, karena saat itu masih bermalas-malasan dan sekedar tidur-tiduran. Sebenarnya saya tidak diperbolehkan ibu saya untuk pergi. Namun, saya memaksakan. Akhirnya saya diperbolehkan dengan syarat tidak boleh mengeluh ketika sakit kambuh saat pulang .
            Seusai bersih diri saya bersama kedua kakak, pergi menjeput adik saya. rencananya kami akan berangkat berempat. Dengan menggunakan dua sepeda motor kami berangkat menuju trenggalek. Di tengah perjalanan kak Ton dan Nida kesasar. Mereka salah jalan hingga saya dan om Huda berhenti dan berbalik arah untuk mencari keberadaan mereka. hal itu membuat perjalanan molor beberapa jam. Yang rencananya sampai di trenggalek pukul 18.00 molor hingga pukul 20.00. perjalanan yang melelahkan namun, kami menikmatinya.
***
            Kami tiba di rumah saudara pukul 20.00 setelah isyak dengan disambut hangat pemilik rumah dan anaknya yang lucu. Suasana yang semakin malam kami isi dengan beberapa obrolan dengan saudara hingga tak terasa mata kami pun ngantuk hingga akhirnya kami tertidur lelap hingga pagi menjelang. Tak sabar rasanya ingin melihat pemandangan di pantai pasir putih. Sesudahnya bersih diri dan sarapan pagi, kami segera berpamitan untuk berangkat menuju pantai dengan jarak tempuh kurang lebih 3jam.
            Pagi yang begitu cerah menghiasi perjalanan yang begitu menyenangkan. Tanpa ada rasa canggung atau malu-malu kami bercanda, bergurau dan sesekali bermanja-manja karena memang kami berempat masih saudara. Sesekali kami berhenti di SPBU untuk mengisi bensin, dan berhenti di alfamart untuk membeli makanan karena dilokasi harganya bisa mencapai dua kali lipatnya harga pada umumnya.
            Tak terasa kami pun tiba di lokasi dengan membayar tiket 10.000 per orang kami bisa menikmati pemandangan yang begitu menakjubkan. Sungguh ciptaan Allah yang patut kita syukuri. Pertama kali turun dari motor hawa sejuk pun telah memanjakan kami lebih dulu, pasirnya pun bersih tempatnya juga rapi. Tak sabar rasanya ingin menceburkan diri ke dalam lautan. Sebelum berbasah-basah kami berfoto foto untuk kenang-kenangan.
 Berhubung sudah tidak sabar, saya orang pertama kali menceburkan diri ke dalam laut, kak Ton dan om Huda masih membeli celana pendek karena mereka tidak membawa celana ganti. Seusai proses tawar-menawar dan berganti celana, mereka langsung menyusul menceburkan diri di lautan lepas, berenang, bermain pasir, foto narsis, ngobrol dan bercanda bersama kak Ton, om Huda, dan Nida di atas pasir, memanjat batu besar,  mengukir nama di sebuah pohon, mengubur diri di dalam pasir dan sesekali merasakan hantaman ombak yang begitu kuat, membuat badan ini serasa tak berdaya sama sekali.sungguh kenangan yang begitu menyenangkan.
            Perasaan senang itupun membutakan kami akan waktu. Tak terasa mulai pukul 09.00-14.00. ya, 5 jam berlalu dengan perasaan lepas seakan segala beban pikiran hilang seiring hempasan ombak di pantai pasir putih. Kami pun masih belum puas dan masih ingin menikmati ombak yang begitu ngangeni itu. Tapi waktu yang semakin mendekati sore membuat kami segera bergegas  mentas dari dalam air dan melanjutkan petualangan kami.
            Kami segera mandi dan ganti baju, lalu hang out menuju “guo lowo” yang tidak jauh dari lokasi pantai. Dengan perjalanan kurang lebih setengah jam kami sampai di tempat dimana sarang kelelawar raksasa ada disana. Di tengah perjalanan kami melihat penjual durian, kami berhenti sebentar untuk membelinya. namun karena bukan musimnya, penjualnya pun menaikkan harga yang tidak wajar, dan berhubung kami kepengen akhirnya harga 55.00 pun kami setujui.
 Kami berempat masuk dengan membayar tiket sebesar 10.000 per orang. Berjalan menyusuri jalan setapak sempit menuju badan goa. Sebelum sampai di badan goa kami beristirahat ditempat yang memang disediakan untuk beristirahat. Dengan ditemani makanan ringan yang kami bawa,kami mengobrol santai di dalam goa. Ketika hendak melanjutkan perjalanan tiba-tiba om Huda mencari-cari kunci sepeda motor yang nihil di kantongnya. Akhirnya dengan perasaan kurang tenang kami berempat memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan menyusuri goa dan memilih untuk kembali menuju parkir mencari kunci sepada motor.
            Ternyata kunci yang kita cari tertinggal di sepeda motor yang kami parkir. Perasaan sedikit lega setelah menemukan kunci motor tersebut. Setelah itu kami sekedar nyantae duduk dibawah pohon beringin dan membelah duren yang kita beli diperjalanan. Ternyata harga yang begitu mahal tak sesuai dengan kualitas duren yang kita beli tadi. Buah yang belum matang membuat rasanya seperti nangkamentah,bahkan nangka mentah pun masih ada rasa manisnya, sedangkan itu tak ada rasanya sama sekali. Saat itu pula kami sadar kalau ternyata kami dibohongi oleh penjual nya. Tapi tidak apa apa, hitung hitung sedekah dan penjualnya lah yang akan menanggung dosanya, bukan begitu ?
            Waktu yang semakin sore mengharuskan kami untuk melanjutkan perjalanan untuk pulang. Rencana mau mampir ke rumah teman pun kami urungkan, karena takut kamaleman tiba dirumah. Ditengah perjalanan kami berhenti di SPBU untuk mengisi bensin sekaligus sholat lalu melanjutkan perjalanan kembali. Disaat jalan raya ramai tak sengaja motor yang saya dan kak Ton tumpangi hampir menabrak ibu-ibu yang sedang menyebrang jalan. Dan untungnya belum sampai tertabrak.syukurlah, sebuah peringatan untuk lebih berhati hati lagi.
            Waktu terus berlalu kami pun terus menikmati perjalanan pulang hingga petang. Sehabis maghrib kami sampai di alun-alun Ponorogo. Kami pun mampir untuk mencari makan karena perut kami sudah keroncongan. kak Ton dan om Huda mencari kaos reog ponorogo. Nida membeli tas dan kacamata, saya pun kepengen sepatu sket dan akhirnya kak ton membelikanya untukku.
            Setelah puas berkeliling kami melanjutkan perjalanan pulang. Hingga akhirnya pukul 22.15 kami tiba dirumah dengan selamat. Sungguh perjalanan yang melelahkan namun menyenangkan, bersama kakak-kakak dan adik saya berpetualang mengukir kenangan indah yang tak akan terlupakan. Semoga tahun depan dapat mengulang kembali kenangan itu. I love u all !
Magetan, 8-9 August 2013.
NIKHAYATUS. S, Anak seberang utara tanah Magetan