Bakti IMAMA ( ikatan
mahasiswa magetan ) Untuk Magetan
Setelah
berkali – kali mengadakan rapat di alun – alun magetan, survei lokasi serta
permintaan izin kepada kepala desa sombo, Tepat 15 – 17 februari 2013, akhirnya IMAMA
melaksanakan bakti sosial yang bertempat di desa sombo kecamatan poncol
kab.Magetan. meskipun menemui berbagai kendala, mulai dari dana sponsor, tidak
adanya kendaraan, kurangnya komunikasi beberapa anggota, namun kegiatan baksos
yang jauhari sudah dilaksanakan bisa berjalan dengan lancar dan sukses.
Berhubung
rumah kami sangat berjauhan, hari jum’at pagi pukul 07.00 tanggal 15 berkumpul
di perempatan. dengan naik mobil pick up kami lansung berangkat menuju lokasi.
dengan jalan terjal, berkelok kelok, serta kemiringan di daerah pegunungan tak
terasa sudah sampai lokasi. Setelah turun dari mobil pick up acara pembukaan
baksos IMAMA secara langsung dilaksanakan di balai desa dengan dihadiri oleh
sekretaris camat, bapak kepala desa beserta jajaran pamong – pamong desa.
Dengan dibukanya acara dengan bacaan umul
kitab pembukaan baksos berjalan lancar dan disambut baik oleh bapak camat
maupun penduduk desa sombo. setelah acara pembukaan selesai, dengan disambut
kepala sekolah SD sombo, para anggota IMAMA yang berjumlah 12 orang langsung
menuju sekolah SD yang kebetulan tidak jauh dari balai desa untuk membagikan
seragam gratis pada siswa siswi kurang mampu, mereka sangat antusias dan merasa
senang karena mendapatkan seragam baru.
setelah seragam habis terbagikan, kami
langsung menuju bascamp yang sudah disediakan di rumah pak kamituo untuk
beristirahat dan makan siang, jadwal selanjutnya pukul 13.30 – 17.00 adalah
mengadakan lomba untuk anak – anak TPA. Meskipun baru pertama kalinya
melaksanakan lomba, para santri yang berjumlah 33 santri ini sangat bersemangat
untuk mengikutinya. Lomba yang dilaksanakan antara lain: lomba adzan, tartil,
baca surat pendek, dan hafalan doa sehari hari. Dan Sambutan dari ustadz dan
ustadzahnya pun cukup baik, mereka merasa terbantu dengan adanya baksos IMAMA.
Perlombaan berjalan dengan lancar dan sangat
seru, setelah semua lomba terselesaikan kami segera kembali ke bascamp untuk
membersihkan diri dan istirahat, pukul 19.00 kami hendak bersilaturrahmi ke
rumah para tokoh desa seperti bapak lurah, RT, RW, takmir masjid. Namun hujan
menghalangi kita untuk melaksanakanya. Hingga akhirnya kami sekedar
beristirahat dan merancang serta merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan
esok hari.
Setelah pagi menjelang diikuti terbitnya
matahari di ufuk barat dari pucuk gunung kami menyaksikan betapa menakjubkan
ciptaan ALLH swt, seakan kami berapa pada ketinggian tertinggi dengan
dimanjakan panorama alam yang subhanallah .. indahnya tiada yang mampu
menciptakan salain sang maha Pencipta. Kami pun tak mau melewatkan moment -
mement itu dengan mengambil foto bersama untuk dijadikan kenangan kenangan.
Setelah puas dengan berfoto kami tidak bisa berlama lama bersenang senang
karena kegiatan kami masih banyak yang sudah menunggu , kami bergegas turun
dari pucuk gunung untuk sarapan pagi dan sekedar membersikan badan, berhubung
disana airnya super dingin saya hanya mandi sehari sekali, hehe..
Kegiatan hari
kedua adalah pembagian sembako, mengajar
di TPA, dan pengajian pada malam harinya. Pukul 08.00 pagi kami berkumpul di
halaman sekolah untuk membagi tugas memberikan kupon sembako kepada penduduk
desa yang dianggap kurang mampu. Kupon tersebut diberikan untuk mengambil
sembako pada keesokan harinya yang bertempat di balai desa. Saya bersama kedua
teman saya, mendapat bagian di dusun sombo yang letaknya sangat berjauhan.
mulai pukul 08.00 – 14.30 kami menyusu jalan setapak menyebarangi jembatan
kayu, untuk menemukan nama nama dari daftar yang telah diberikan oleh pak
lurah, menit menit berlalu, matahari pun mulai beranjak tinggi menyengat tubuh,
sehingga membuat saya meringis kepanasan ditambah jalan yang sangat curam dan
kemiringan yang cukup melelahkan membuat kaki saya lecet meskipun tidak sampai
berdarah namun cukup perih ketika berjalan.
Setelah naik turun perbukitan kami mampir di
sebuah masjid untuk sholat dhuhur dan melanjutkan pencarian lagi hingga pukul
14.30. kami sedikit lega ketika semua kupon telah berada di tangak yang berhak dan
kami pun langsung kembali menuju bascamp untuk makan siang dan sekadar
beristirahat sebentar. Setelah itu kami menyiapkan segala kebutuhan pengajian penutupan baksos. Pukul 16.00 sore
saya bersama teman teman mengajar beberapa anak untuk ditampilkan pada
pengajian nantinya. Berhubung sebelumnya tidak pernah ada acara pengajian di
desa setempat, latihan berjalan sangat kaku dan kurang persiapan, namun untuk
sebuah kategori pertunjukan dadakan bisa dikatakan lumayan lah..
Hingga tiba
pada waktunya, pengajian dimulai dengan dihadiri oleh banyak penduduk. Saya
terharu, dengan anggota imama hanya
sebanyak 12 orang bisa merangkul semua kalangan penduduk desa sombo.
Pengajian berjalan dengan meriah ketika acara pembagian hadiah untuk lomba di TPA yang dilaksanakan
di hari pertama. pada acara inti pun sangat hikmah. Inti pengajian diisi oleh
bapak sugeng yang tak lain adalah seorang kyai yang merupakan bapak dari slaha
satu anggota IMAMA. Dalam ceramahnya beliau memberikan nasehat berharga kepada
kami yaitu “ carilah ilmu sampai ke negeri cina, akan tetapi jangan sampai lupa
pada tempat dimana kamu dilahirkan “ .
Bagi saya itu
merupakan nasehat yang sangat berharga bagi saya dan teman teman yang juga salah
satu pencari ilmu di kota surabaya.
Setelah pengajian ditutup dengan disertai doa. Kami menuju rumah salah
satu ustadz untuk makan bersama. Para penduduk di dalam rumah dan kami di teras
dengan disertai canda dan tawa dari kami, sepiring nasi soto pun habis, kami
shering dan bertukar pengalaman bersama ustadz, beliau memberi kesan mendukung dari acara yang sudah dimulai sejak
hari pertama.
Malam yang
semakin larut mengharuskan kami untuk bergegas pulang. Sesampainya dibascamp
kami tidak langsung tidur melainkan shering atau sekedar sarasehan bersama dua
alumni IMAMA yang ikut menghadiri pengajian. Kesan yang baik dilontarkan dari
Mas Thoyib dan Mas Tsalis selaku mantan ketua umum dan wakil IMAMA dulu. Dan
beberapa nasehat yang kami dapat dari mereka bahwa” kita harus mencari calon
suami ataupun istri seorang pejuang “ menurut saya itu sangat menarik untuk
bisa saya realisasikan.
Waktu yang
semakin malam membuat mata mengantuk. Shering pun selesai, kami segara tidur
untuk melanjukan kegiatan esok hari yaitu jalan sehat yang diikuti oleh seluruh
anak SDN sombo, dan pembagian sembako di balai desa yang semuanya berjalan
dengan lancar dan penuh semangat.
Setelah acara
semua telah rampung dengan nafas lega kami berniat untuk memberikan kenang
kenangan kepada TPA dan pak lurah sebuah koleksi album foto. Nemun berhubung
kendala tempat printer , kami memutuskan untuk menge-pos kan kenang kenangan
tersebut. sesudah itu kami mampir ke
wisata telaga sarangan yang tempatnya tidak jauh dari lokasi baksos untuk jalan2.
Setelah capek memutari telaga kami pun mampir
di sebuah warung untuk membeli sate kelinci dan segalas nescafe untuk
menghangatkan badan. Waktu semakin sore dan kami belum sholat dhuhur sehingga
kami mampir di mushola hotel yang tak jauh dari telaga.
Selesai sholat
kami berbelanja oleh oleh dan langsung pulang dengan diantar mobil pak lurah.
Sesampainya di perempatan ngariboyo, saya tidak langsung dijemput kakak saya,
hingga waktu magrib tiba saya sholat dimasjid terdekat sehabis sholat baru
dijemput dan mampir untuk membeli sate di pinggir jalan. Sesampai di tengah
perjalanan hujan turun cukup lebat saya dan kakak saya kehujanan dan baju kami pun
basah semua, namun saya tetap bersemangat dan merasa senang, senang karena bisa
berbagi dengan orang lain.
Salam semangat !
Nikhayatus Sholikah , MAGETAN 28 feb 2013.